Sri Mulyani: Brexit Akan Berdampak Positif ke Asia Unknown Kamis, 13 Oktober 2016


Jakarta - Nilai tukar pound sterling mengalami koreksi atau penurunan yang cukup tajam terhadap hampir seluruh mata uang dunia, termasuk juga rupiah. Saat ini pound sterling sudah meninggalkan Rp 16.000.

Sentimen utama pelemahan ini soal perceraian Inggris dari Uni Eropa, atau dikenal dengan Brexit, yang sudah semakin dekat.

Beredar kabar Perdana Menteri Inggris, Theresa May, akan memulai pembicaraan formal soal Brexit sebelum Maret 2017. Dengan demikian, diprediksi Inggris akan lepas dari Uni Eropa pada musim panas 2019.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut saat ini pemerintah Inggris sedang berupaya bernegosiasi dengan negara-negara Asia. Hal itu untuk menjalin kerja sama perdagangan dan menekan dampak tekanan ekonomi di Inggris akibat Brexit.

"Pengaruhnya ke dunia, untuk Asia akan lebih positif karena pemerintah Inggris akan berusaha memperkuat daya tarik mereka. Maka mereka akan lakukan upaya-upaya dan hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia yang memiliki pertumbuhan paling tinggi. Makanya kita bisa melihat bagaimana pemerintahan Inggris meminimalkan dampak dari Brexit, itu dampaknya bisa positif di Asia," ujar Sri Mulyani, usai rapat bersama Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta, Selasa malam (12/10/2016).

Namun, Sri tidak banyak berkomentar. Ia tak mau ikut campur dalam urusan Brexit.

"Kan mereka ada persoalan bagaimana rencana Brexit dieksekusi di bawah pemerintahan baru PM ini. Jadi itu terserah pemerintah Inggris di dalam lakukan negosiasi yang akan sangat panjang dan rumit dengan Eropa," kata Sri Mulyani.

Sumber: Detik
Tags: