ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI, dari 5,2% ke 5% Unknown Selasa, 27 September 2016


Jakarta - Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 5%, atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, yaitu 5,2%.

Dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, memang ada sedikit peningkatan. Ekonomi Indonesia di 2015 tumbuh 4,8%.

"Kami memperkirakan ekonomi tumbuh 5% di 2016," kata Steve Tabor, Direktur ADB Indonesia, dalam paparan proyeksi ekonomi 2016 di The Plaza Office, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Hal ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian pada dua kuartal sebelumnya. Pada kuartal I-2016, pertumbuhan ekonomi adalah 4,92% dan kuartal II-2016 sebesar 5,1%.



Konsumsi masyarakat masih menjadi pendorong utama dalam periode tersebut, seiring dengan inflasi yang terkendali. Apalagi ada beberapa aktivitas seperti lebaran yang biasanya diikuti oleh tingginya belanja dari masyarakat.

"Konsumsi masih menjadi pendorong utama perekonomian, seperti yang terjadi pada 2015," terangnya.

Dari sisi investasi, tampak tidak seperti yang diharapkan. Terutama untuk belanja pemerintah. Tabor menjelaskan pada semester I-2016 belanja pemerintah terealisasi cukup cepat pada belanja infrastruktur.

Namun hal tersebut akan berkurangan pada semester selanjutnya. Ini terkait dengan kebijakan pemerintah yang memotong serta menunda belanja akibat penerimaan negara yang realisasinya diperkirakan jauh dari target, yaitu sebesar Rp 219 triliun.

Sementara itu, untuk investasi swasta tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Penyebabnya antara lain, lemahnya pemerintah dalam melakukan reformasi struktural. Walaupun sudah dikeluarkan paket kebijakan ekonomi.

"Selain itu memang ada pengaruh global yang membuat perusahaan sulit ekspansi dan dari dalam negeri permintaan kredit itu masih rendah," ujar Tabor.

Inflasi 2016 diperkirakan 3,5%. Ini dikarenakan langkah pemerintah dalam mengendalikan harga, khususnya bahan pangan. Kemudian untuk defisit transaksi berjalan diproyeksikan terkendali di 2,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sumber: Detik
Tags: