Layanan data bikin kinerja ISAT jadi melesat Unknown Selasa, 29 Maret 2016
JAKARTA. Fokus pada layanan data, menyebabkan PT Indosat Tbk (ISAT) dapat sedikit tersenyum. Mengingat kontribusi semen data yang tumbuh 57% di kuartal IV-2015, membawa pendapatan perusahaan naik 11% ketimbang kuartal IV-2014.
Alhasil, rugi bersih ISAT 2015 dapat ditekan menjadi Rp 1,31 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 2 triliun.
Milka Mutiara, Analis Philip Securities, mengatakan, kontribusi layanan data ISAT meningkat. Jika tahun 2014 kontribusi terhadap pendapatan bersih hanya 19%, tahun lalu melesat menjadi 26%.
Oleh karena itu, fokus ISAT menggarap sektor layanan data 4G bakal berdampak positif terhadap kinerja.
Tapi perlu digarisbawahi, ISAT harus bisa menyesuaikan perkembangan teknologi agar bisnis layanan datanya dapat berkontribusi positif. Selain itu beban operasional perlu dipangkas.
"Kemarin baru bikin BTS 2G/3G dan sekarang harus ke 3G/4G, jadi investasinya sudah besar dan belum balik modal, sudah keluar biaya lagi buat update teknologi," lanjutnya.
Tahun ini, prospek ISAT cenderung flat akibat dampak rugi kurs. Maklum, perusahaan masih memiliki utang berdenominasi dollar AS yang cukup besar. Selain itu, perbaikan di bottom line tahun lalu juga lebih disebabkan tidak ada biaya provisi legal yang diderita ISAT pada tahun 2014.
Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menambahkan, peluang ISAT tumbuh tahun ini terbuka, bila perusahaan bisa melakukan perluasan jaringan dan mengoptimalkan satelitnya.
Optimalisasi satelit digunakan untuk menyasar daerah-daerah yang belum dijangkau. "Jika BTS tidak ada bisa, pakai telepon satelit. Itu dipakai atau tidak, abodemen tetap bayar Rp 30 juta, nah, provider lain sudah optimalisasi itu," ujarnya.
Selain itu, kebijakan ISAT yang memilih menjual aset yang berupa menara turut menekan beban operasional perusahaan.
"Supaya lebih efisien, menara bisa dijual dan ISAT bisa menyewa, karena biaya maintenance satu BTS cukup mahal," tegas David Sutianto, Kepala Riset First Asia Capital.
Lebih kreatif
Persaingan di industri telekomunikasi tergolong ketat. Untuk menjadi yang terdepan, membutuhkan modal besar. Tak terkecuali ISAT, yang modal untuk ekspansi kebanyakan berasal dari hasil pinjaman.
Tak ayal, utang perusahaan menggendut. Kiswoyo bilang, ini saatnya bagi ISAT lebih kreatif guna menekan jumlah utang. Jika tidak, perusahaan bakal kembali terperosok ke jurang kerugian yang lebih dalam.
Dengan menyasar layanan Business Sulution, Kiswoyo memprediksi, kinerja perseroan tahun ini bisa kembali positif. "Arah bisnis ISAT sudah membaik, karena ruginya sudah mengecil, pendapata juga masih naik walaupun tidak besar sehingga kerugian berkurang," beber Kiswoyo.
Nah, jika tahun ini perusahaan dapat kembali menekan rugi, maka tahun 2017 mendatang, ISAT dapat kembali mencicipi nikmatnya memperoleh laba.
David merekomendasikan maintain buy dengan target harga sebesar Rp 7.000 bagi ISAT. Sedangkan Kiswoyo merekomendasikan hold dengan target Rp 6.000 per saham. Sedangkan Milka merekomendasikan hold di level Rp 6.500 per saham.
Sumber: Kontan