Malaysia Akan Investasi untuk Perusahaan Start Up Indonesia Unknown Rabu, 24 Februari 2016
Jakarta - Malaysia Venture Capital Management Berhad (MAVCAP) menggelar pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk membicarakan mengenai sektor e-commerce. Dengan adanya revisi terhadap daftar negatif investasi diharapkan dapat mempermudah investasi negara tersebut terhadap bisnis dijital di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi niatan ini. Namun, ia meminta agar Malaysia tidak hanya menginvestasikan dari segi pendanaan saja. Ia meminta agar kerja sama ini dapat sekaligus menjadi ajang transfer ilmu pengetahuan. "Jadi bukan hanya uangnya, tetapi juga know how nya," katanya di Jakarta, Selasa, 23 Februari 2016.
Menurut Rudiantara niat Malaysia untuk berinvestasi di sektor e-commerce wajar saja. Apalagi Indonesia merupakan the largest digital economy di ASEAN. Untuk percepatan mencapai digital economy hingga 2020, Indonesia memang memerlukan pengetahuan dan tenaga ahli. Sehingga senadainya Malaysia memang serius berinvestasi maka diharapkan tidak hanya berupa uang saja melainkan juga transfer pengetahuan.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengatakan untuk membangun perusahaan start up pembiayaan semacam ini sebenarnya diperlukan. Hal ini didukung dengan adanya revisi DNI.
Menurut Azhar pembiayaan ini merupakan solusi jika suatu perusahaan ingin berkembang tetapi sulit mendapatkan pinjaman ke bank. Apalagi pinjaman ke bank juga memerlukan agunan. "Mudah-mudahan akan banyak perusahan start up capital yang bisa bantu," ujar dia.
Sumber: Tempo