Senasib, laba TBIG juga anjlok seperti TOWR Unknown Senin, 07 Desember 2015
Kinerja keuangan Emiten yang bergerak di sektor penyedia layanan menara telekomunikasi rupanya tengah menurun. Selain PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang turun 45,2%, penurunan laba juga dialami oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang mengalami penurunan laba sebesar 31,05%.
Menurut laporan kinerja keuangan yang dipublikasikan pada Senin (30/11), TBIG mencatatkan laba bersih sebesar Rp 843,21 miliar. Capaian tersebut turun 31,05% bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 1,22 triliun.
Penurunan terjadi akibat meningkatnya beban usaha yang naik 13,38% secara year on year (yoy) menjadi Rp 237,80 miliar. selain itu, beban keuangan-bunga TBIG juga meningkat 42,55% dari Rp 735,43 miliar menjadi Rp 1,05 triliun.
Perlu diketahui, pendapatan usaha emiten yang bergerak pada penyewaan menara telekomunikasi ini tetap tumbuh sebesar 4,50% secara year on year (yoy) dari Rp 2,43 triliun menjadi Rp 2,54 triliun pada kuartal III tahun 2015.
Pendapatan tersebut seluruhnya berasal dari sewa menara. PT Telekomunikasi Selular menyumbang porsi pendapatan terbesar dengan 38,59%, disusul kemudian PT Indosat Tbk sebesar 23,99%, dan kemudian ada PT XL Axiata Tbk dengan share 15,05%.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2015, jumlah aset TBIG tercatat sebesar Rp 24,31 triliun atau naik 10,31% dibandingkan dengan Desember 2014 yang hanya tercatat sebesar Rp 22,03 triliun.
Selain itu, jumlah lialibilitas TBIG juga meningkat 19,25% mencapai Rp 21,34 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas menurun 28,40% menjadi Rp 2,96 triliun, dengan total lialibilitas dan ekuitas sebesar Rp 24,31 triliun.
Sumber: Kontan