Di Negara Ini Harus Membawa Uang Triliunan Untuk Pergi Ke Pasar Unknown Senin, 22 Juni 2015

hiperinflasi di zimbabwe


Perekonomian negara ini tengah merosot dalam beberapa tahun terakhir. Inflasi negara yang terletak di benua Afrika ini terus meningkat hingga mencapai 2,2 juta persen, yang menjadi tingkat inflasi tertinggi di dunia.
Akibat inflasi yang tinggi tersebut, bank sentral Zimbabwe sudah mengeluarkan 4 versi mata uang sampai sekarang. Terakhir kali bank sentral Zimbabwe mengeluarkan pecahan $ 100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) yang menjadi uang dengan nominal terbesar di dunia.

Untuk pergi ke pasar saja, masyarakt Zimbabwe harus membawa uang dengan nominal milyaran hingga triliunan untuk membeli kebutuhan pokok.

Kini pemerintahan Zimbabwe memutuskan untuk menonaktifkan mata uang lokal, dan pada saat bersamaan meresmikan sistem penggunaan mata uang asing selama periode hiperinflasi, seperti dilansir dari Bloomberg.
Warga Zimbabwe bisa menukarkan uang tunai hingga 175 kuadriliun dolar Zimbabwe (Z$175.000.000.000.000.000) untuk US$5 (Rp 66.500).

"Langkah ini telah tertunda untuk waktu yang sangat lama. Kami tidak bisa memiliki dua sistem mata uang yang berbeda. Oleh karena itu kita harus menjaga integritas sistem penggunaan mata uang berbeda-beda atau dolarisasi di Zimbabwe," kata Gubernur Bank Sentral John Mangudya.

Dengan sistem ini, warga Zimbabwe memiliki waktu sampai akhir September untuk menukarkan mata uang dolar lokal ke dolar Amerika Serikat atau mata uang Afrika Selatan, Rand.

Akibat hiperinflasi di Zimbabwe banyak barang-barang pokok menjadi langka, toko-toko harus mengubah harga barang mereka beberapa kali sehari. Uang kertas terakhir yang dicetak oleh Zimbabwe bernilai Z$100 miliar, yang masih belum cukup untuk membeli tiket bus.



Tags:  saham online, investasi saham, trading saham online, trading saham indonesia
Tags: