Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
menyatakan harga penggunaan gas yang disalurkan melalui pipa lebih murah
dibandingkan elpiji kemasan tabung.
"Untuk tingkat
penghematannya bisa sampai 40-50 persen," kata Sales Area Head PT PGN
Edy Sukamto di Semarang, Senin, 30 Mei 2016.
Dia menjelaskan,
konsumen untuk rumah tangga dibagi menjadi dua, yaitu RT 1 dan RT 2.
Untuk RT 1, khusus konsumen listrik 900 VA ke bawah. Pembayaran untuk
kelompok RT 1 ini adalah Rp 3.333 per meter kubik. Adapun konsumen RT 2
adalah pelanggan listrik di atas 900 VA. Biaya yang harus dibayarkan
untuk konsumen ini adalah Rp 4.000 per meter kubuk.
Sebagai
perbandingan, harga elpiji ukuran tabung 3 kilogram lebih mahal
dibandingkan gas yang penyalurannya melalui pipa. "Secara persamaan, 1
kg gas sama dengan gas 1 m3. Kami menjual 1 m3 pada harga Rp 3.333 dan
Rp 4.000. Kalau elpiji ini kan berarti Rp 6.000 per m3," ujarnya.
Sedangkan dari sisi kontinuitas untuk gas pipa ini jauh lebih andal.
Ketika kehabisan, konsumen tidak perlu menghentikan aktivitas untuk
membeli elpiji. Dari sisi risiko, penyaluran gas langsung ke rumah
tangga juga lebih aman karena menggunakan sistem keran layaknya air.
"Jadi, jika ada kebocoran, biasanya kalau elpiji orang akan takut
mendekat ke elpijinya, kalau melalui gas ini cukup keluar ke arah keran
dan keran ditutup. Ini akan lebih aman," tuturnya.
Selain itu,
jika dibandingkan dengan berat jenis udara, berat jenis gas natural
lebih ringan dibandingkan gas di dalam tabung. Berat jenis gas natural
0,7 kgf per m3. Sedangkan berat jenis gas di dalam tabung 1,2 kgf per
m3. Adapun untuk berat jenis udara sebesar 1 kgf per m3.
"Kalau
ada kebocoran, gas natural ini akan lebih mudah terurai. Kalau yang di
dalam tabung akan membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai, sehingga
ketika ada api akan mudah terbakar," ucapnya.
Sumber: Tempo