Investor Hong Kong Incar Bisnis SPBU di RI Unknown Kamis, 19 Mei 2016
Jakarta -Satu perusahaan asal Hong Kong menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor hilir migas di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan bensin, solar, avtur, dan LPG di dalam dan luar Hong Kong.
Minat tersebut disampaikan lewat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani saat melakukan kunjungan ke Hong Kong.
"Investor telah berkunjung beberapa kali ke Indonesia bertemu Pertamina, sehubungan rencana investasi baru pada bidang usaha niaga umum BBM di Indonesia," ujar Franky dalam keterangannya, Kamis (19/5/2016).
Franky mengatakan, investor tersbut saat ini memiliki 42 SPBU kemudian 2 terminal minyak dengan kapasitas penyimpanan 374.500 meter kubik, serta armada angkut 16 vessels yang dapat mengangkut 68.600 ton minyak, dan jaringan pemasaran yang melingkupi sebagian besar wilayah Hong Kong.
Minat yang disampaikan oleh perusahaan akan dikawal secara khusus oleh Marketing Officer wilayah pemasaran Hong Kong. "Tim pemasaran investasi siap menfasilitasi lebih lanjut minat investasi dari para investor Hong Kong tersebut untuk merealiasikan investasinya," papar Franky.
Minat investasi tersebut disampaikan perusahaan dalam acara Business Forum Rabu kemarin, yang menghadirkan Franky sebagai keynote speaker di hadapan 40 investor Hong Kong multisektor.
Selain investor di sektor SPBU, kegiatan juga berhasil mengidentifikasi perusahaan di bidang industri elektronik dan properti yang memiliki rencana perluasan US$ 5 juta di Sukabumi, sektor infrastruktur, sektor maritim, dan sektor perikanan atau aquaculture.
Dalam pertemuan dengan investor Hong Kong, Franky menginformasikan berbagai proyek infrastruktur pemerintah di seluruh nusantara hingga 2019 untuk meningkatkan daya saing investasi, di antaranya 15 bandara baru, 163 pelabuhan, 35 GW listrik, 2024 mil rel KA, 621 mil jalan tol dan tol laut.
Franky mengatakan, dari sisi kemudahan, BKPM juga melakukan reformasi pelayanan investasi melalui PTSP, izin investasi 3 jam dan kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK), serta Sektor prioritas investasi, termasuk rencana pengembangan 11 KEK (Kawasan Ekonomi baru) dan 20 KPSN (Kawasan Pariwisata Strategis Nasional).
Hong Kong merupakan salah satu mitra investasi utama Indonesia. Sepanjang 2010-2015, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk dari Hong Kong sebesar US$ 3 miliar. Sedangkan pada triwulan I-2016 realisasi investasi dari Hong Kong sebesar US$ 456 Juta, naik drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 75 Juta. Sektor utama investasi yang masuk dari Hong Kong adalah properti termasuk kawasan industri, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi.
Sumber: Detik