Pelemahan Dolar Picu Emas Naik Lebih dari 1 Persen Unknown Selasa, 12 April 2016
Jakarta - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik lebih dari 1 persen pada Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB, 12 April 2016, karena para pedagang menunjukkan perilaku menghindari risiko selain penurunan dolar Amerika Serikat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni bertambah US$ 14,2 atau 1,14 persen menjadi menetap di posisi US$ 1.258 per ons.
Fitur hari ini adalah volume rendah dan tidak ada berita utama, karena tidak ada laporan ekonomi penting yang dirilis. Hal ini menyebabkan sedikit volatilitas di pasar emas.
Para pedagang sedang menunggu sejumlah besar data ekonomi akan dirilis.
Investor menunggu data penjualan retail dan indeks harga produsen yang akan keluar Rabu, indeks harga konsumen dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, dan laporan produksi industri pada Jumat.
Emas mendapat dukungan karena indeks dolar Amerika Serikat, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,19 persen menjadi 94,00. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.
Setelah rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Maret (FOMC) Federal Reserve, pedagang, yang awalnya mengira Fed akan menaikkan suku bunga 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan FOMC Juli, sekarang memperkirakan kembali ke kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juni.
Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen mencapai 18 persen pada pertemuan Juni dan 20 persen pada pertemuan Juli 2016.
Perak untuk pengiriman Mei naik 59,2 sen atau 3,85 persen menjadi ditutup di posisi US$ 15,976 per ons. Platinum untuk pengiriman Juli menambahkan US$ 22,4 atau 2,31 persen menjadi ditutup di posisi US$ 990,80 per ons, seperti dilansir Xinhua.
Sumber: Tempo