Bosnya Ditahan KPK, Operasional Agung Podomoro Jalan Terus Unknown Rabu, 06 April 2016
Jakarta -Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) Ariesman Widjaja ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap kepada kepada anggota DPRD DKI M Sanusi.
Lantas, bagaimana operasional perseroan selama ditinggal Ariesman?
Dalam keterbukaan informasi perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dikutip detikFinance, Rabu (6/4/2016), untuk sementara waktu selama tidak aktifnya Direktur Utama Perseroan dalam menjalankan fungsi pengurusan perseroan, kegiatan usaha dan kegiatan operasional perseroan sehari-hari akan tetap berjalan seperti biasanya.
Di mana, fungsi pengurusan perseroan akan tetap dijalankan oleh direksi perseroan lainnya, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 13 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, di mana 2 orang Wakil Direktur Utama secara bersama-sama atau 1 orang Wakil Direktur Utama bersama-sama dengan 1 orang Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
"Dengan mengingat bahwa perkara tersebut masih dalam tahapan penyidikan oleh KPK dan sebelum adanya putusan atas perkara ini, maka perkara ini tidak memberikan dampak material terhadap perseroan," ujar Wakil Direktur Utama Noer Indradjaja.
Selanjutnya, perlu diinformasikan bahwa perseroan merupakan holding company, di mana kegiatan usaha masing-masing anak perusahaan telah diurus secara terpisah dan mandiri oleh masing-masing anak perusahaan dan manajemen dari tiap-tiap anak perusahaan perseroan tersebut.
Karenanya perseroan berkeyakinan bahwa perkara hukum tersebut tidak akan mengganggu dan/atau memberikan dampak yang sifatnya material terhadp kondisi keuangan anak-anak perusahaan perseroan maupun kelangsungan usaha anak-anak perusahaan perseroan dan kegiatan usaha anak-anak perusahaan perseroan akan tetap berjalan sebagaimana biasa.
Hingga perdagangan sesi I, saham APLN ditutup naik 0,76% atau 2 poin ke Rp 264. Saham APLN dibuka stagnan di Rp 262. Frekuensi saham APLN ditransaksikan sebanyak 882 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 138.735 saham senilai Rp 3,7 miliar.
Sumber: Detik