Kata analis soal BEI pesimis target IPO tercapai Unknown Senin, 14 Desember 2015
Bursa Efek Indonesia (BEI) pesimis target IPO tahun ini akan tercapai. BEI beralasan bahwa penyebabnya adalah adanya emiten yang batal melantai di bursa pada akhir tahun ini. Sampai akhir tahun, BEI diprediksi hanya akan mendapatkan 20 IPO emiten.
Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan sampai akhir tahun BEI hanya akan kedatangan 20-21 emiten. Artinya target 22 IPO emiten tidak akan tercapai. Sedangkan untuk tahun depan, BEI lebih ambisius lagi dengan target 35 IPO emiten.
"Kalau dari rencana tahun 2015, rencana awal tahun tidak akan tecapai. Minggu depan memang masih ada dua," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (11/12) lalu.
David Sutianto, Analis First Asia Kapital mengatakan bahwa bila target tahun ini tidak tercapai, artinya BEI telah 2 tahun berturut-turut gagal. Tahun lalu, BEI juga gagal mencapai target 30 IPO emiten.
"BEI sudah 2 tahun gagal ya, karena iklimnya memang enggak bagus buat IPO. Dari sisi demand dan yang punya uang itu turun karena capital out flow. Tingkat suku bunga juga tinggi, untuk alternatif pasar modal kan banyak itu investor yang punya uang lari ke situ semua," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (13/12).
Selain itu, menurutnya, Bursa juga minim rangsangan IPO dari perusahaan BUMN. Perusahaan BUMN dan anak usahanya lebih memilih menunggu kondisi pasar membaik sebelum masuk ke lantai bursa.
"Dari supply BUMN yang IPO itu jarang, kualitas yang IPO itu menurun kebanyakan juga yang kecil-kecil. Semua turun, itu yang menyebabkan dua tahun target BEI enggak tercapai," lanjutnya.
Senada dengan David, Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan penyebab banyaknya emiten yang tidak go public tahun ini adalah kelesuan pasar modal. Dengan membaiknya pasar modal pada tahun depan, tentunya akan berdampak baik pada kinerja BEI.
"Tahun ini target IPO emiten BEI gagal karena banyak perusahaan yang menunda go public. Karena harga saham turun di pasar, ini memberatkan emiten karena tujuan go public kan menghimpun dana dari masyarakat," ujarnya.
Sumber: Kontan