Tokyu Land Tanam US$100 Juta Untuk Branz BSD Tahap I Unknown Senin, 14 September 2015
Pengembang properti asal Jepang, Tokyu Land Indonesia menanamkan investasi sebesar US$100 juta untuk pengembangan tahap pertama kondominium Branz BSD di kota mandiri Bumi Serpong Damai, Kabupaten Tangerang.
Branz BSD berdiri di atas lahan seluas 5,3 hektare yang mencakup 8 tower apartemen dengan luas bangunan sekitar 399.000 m2. Total investasi yang dibutuhkan untuk keseluruhan pengembangan berkisar US$300 juta.
Adapun pengembangan tahap pertama mencakup lahan sebesar 1,6 hektare yang terdiri dari 3 tower rumah vertikal dengan luas bangunan 143.000 m2.
Manajemen Tokyu Land Corporation, induk usaha Tokyu Land Indonesia sangat optimis dengan pasar lokal di dalam negeri, sehingga menancapkan produk Branz pertamanya di Tanah Air.
Sebelumnya, produk hunian vertikal ini hanya ada di kota-kota besar Jepang seperti Tokyo, Saporo, dan Nagoya.
Sejak kehadirannya pada 2005, perusahaan berhasil mengembangkan sekitar 2.000 unit apartemen per tahun.
Presiden Direktur Hitoshi Tokyu Land Corporation Hitoshi Uemura menuturkan alasan utama manajemen melakukan ekspansi bisnis di Indonesia ialah pasar dalam negeri yang sangat atraktif.
Perusahaan pun sudah melakukan pengembangan selama 40 tahun di Indonesia, sehingga mengerti kebutuhan dan keinginan market lokal.
“Dari pengalaman kami, daya beli di sini sangat kuat,” ujarnya di sela acara pemancangan tiang perdana (grounbreaking) Branz BSD di Tangerang, Jumat (11/9/2015).
Kekuatan daya beli tersebut ditunjukan melalui penjualan unit Branz yang dimulai sejak Sabtu, 22 Agustus 2015 lalu.
Direktur Tokyu Land Indonesia Tai Horikawa menyebutkan dari 300 unit yang ditawarkan, sekitar 200 unit sudah terserap pasar.
Perusahaan pun mendapatkan pemasukan sementara sebesar Rp300 miliar. Mayoritas pembeli merupakan penduduk Tangerang dan Jakarta.
Horikawa menyebutkan Tokyu Land menyasar segmen utama pada kelas menengah ke atas asal Indonesia. Target komposisi pembeli antara end user (pemakai) dan investor berbanding sama 50:50.
Sebelumnya, perusahaan yang berafiliasi dengan Mitsubishi Corporation ini membidik penjualan 1.200 unit sampai akhir 2015. Namun, dalam kondisi perkonomian nasional yang belum stabil, Horikawa mencoba realistis dengan merevisi target sekitar 50%.
Tiga tower pertama Branz BSD sejumlah 1.256 unit terdiri dari tiga tipe, yakni studio (55 m2) sejumlah 756 unit, 2 kamar tidur (80 m2) sejumlah 400 unit, dan 3 kamar tidur (110 m2) sejumlah 100 unit.
Masing-masing tipe dibanderol dengan harga Rp1,2 miliar, Rp1,7 miliar, dan Rp2,2 miliar. Konsumen yang membeli sudah menanamkan uang muka (down payment) sebesar 30%.
“Harga per meter persegi sekitar Rp20 juta,” tuturnya.
Menurut Horikawa, kualitas Branz BSD tidak perlu diragukan karena tetap mengedepankan standar perusahaan di Jepang dan mengedepankan desain ramah lingkungan.
Manajemen hanya melakukan beberapa penyesuaian dengan pasar di Indonesia, seperti menggunakan lantai dari bahan marmer.
Tokyu Land Indonesia berharap pengembangan Brans BSD tahap pertama dapat rampung dalam tiga tahun ke depan dan mulai diserahterimakan pada pembeli Agustus 2018.
Ke depan, manajemen juga akan mengembangkan kodominium Branz Simatupang di Jakarta Selatan dan proyek properti di Yogyakarta.
“Tapi kita akan fokus pengembangan di Jakarta dulu,” pungkasnya.
Sumber
Tags: saham online, investasi saham, trading saham online, trading saham indonesia, broker saham indonesia, broker saham online indonesia