Ringgit sudah keok selama lima hari berturut-turut Unknown Selasa, 08 September 2015


Ringgit Malaysia kembali melemah pada transaksi perdagangan hari ini (8/9). Mengutip data Bloomberg, ringgit melemah 0,3% menjadi 4,315 per dollar AS. Bahkan pada transaksi sebelumnya, nilai tukar ringgit sempat menyentuh level 4,3730 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah sejak Januari 1998 silam.

Jika dikalkulasikan, pelemahan ringgit dalam lima hari terakhir mencapai 4,1%.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan posisi ringgit semakin tak berdaya. Pertama, masih berlanjutnya penurunan harga energi dunia. Asal tahu saja, pada Senin (7/9) kemarin, harga minyak jenis Brent melorot 4%. Penurunan minyak Brent sudah memberikan kontribusi pada depresiasi ringgit yang di sepanjang tahun ini sudah mencapai 20%. Kondisi itu menjadikan ringgit sebagai mata uang Asia dengan performa terburuk.

Kedua, perlambatan ekonomi China yang berdampak pada melorotnya tingkat permintaan aset-aset Malaysia. China merupakan pasar ekspor terbesar Malaysia. Hari ini, China melaporkan penurunan ekspor sebesar  6,1% pada Agustus dalam mata uang yuan.

"Masih banyak ketidakpastian seperti pertumbuhan ekonomi China, penurunan harga minyak, normalisasi suku bunga the Fed, dan penyebaran risiko global. Di kondisi seperti saat ini, mata uang Asia akan semakin tertekan," jelas Leong Sook Mei, Southeast Asia head of global markets research Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Singapura.

Sumber

Tags: saham onlineinvestasi sahamtrading saham onlinetrading saham indonesiabroker saham indonesiabroker saham online indonesia
Tags: