Utang Luar Negeri RI Rp 725 T, Ini Pemberinya Unknown Jumat, 25 September 2015


Saat ini, Indonesia masih memiliki pinjaman luar negeri. Per Agustus 2015, utang luar negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 725,63 triliun, dari total utang pemerintah Rp 3.005,51 triliun.

Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam kepada Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).

Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multirateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Jumat (25/9/2015).

6. Islamic Development Bank (IDB)

Per Agustus 2015, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 8,71 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 8,02 triliun. Persentasenya adalah 1,2% dari total utang luar negeri Indonesia.

5. Jerman

Hingga Agustus 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 21,07 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 19,83 triliun. Ini adalah 2,9% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.

4. Prancis

Sampai Agustus 2015, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 26,24 triliun. Naik dari bulan sebelumnya Rp 24,79 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.

3. Bank Pembangunan Asia (ADB)

Utang dari ADB per Agustus 2015 adalah Rp 113,92 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 109,71 triliun. Jumlah ini adalah 15,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.

2. Bank Dunia

Pemberi utang luar negeri terbesar kedua adalah Bank Dunia. Jumlah utang Indonesia ke Bank Dunia per Agustus 2015 mencapai Rp 197,1 triliun. Jumlah ini naik dari bulan sebelumnya Rp 189,5 triliun.

Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 27,1% dari total utang luar negeri pemerintah.

1. Jepang

Negeri Matahari Terbit adalah kreditur terbesar Indonesia. Per Agustus 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 224,33 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 210,45 triliun.

Utang tersebut mencapai 30,9% dari total pinjaman.

Sumber: detikFinance
Tags: