Ekonomi Makin Baik, Bunga ORI Turun dari 12,05% di 2006 Jadi 6,5% di 2016 Unknown Kamis, 29 September 2016


Jakarta - Obligasi Ritel Indonesia (ORI) telah dipakai pemerintah sebagai instrumen pemerintah sejak tahun 2006. Total selama 10 tahun, pemerintah telah menarik utang dari masyarakat sebesar Rp 146,48 triliun lewat ORI yang saat ini sudah terbit sampai Seri 013.

Dirjen Pengelolaan utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengatakan, saat diterbitkan pertama kali tahun 2006 yakni ORI Seri 001, kupon yang ditawarkan tergolong sangat tinggi yakni 12,05%. Sementara untuk seri terakhir yakni ORI Seri 013 tingkat kupon dipatok sebesar 6,6%.

"Dibanding tahun lalu juga lebih rendah, saat pertama kali diterbitkan itu jadi yang tertinggi yang pernah kita terbitkan," ucap Robert saat acara pembukaan masa penawaran ORI 013 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Turunnya tingkat kupon ORI dari tahun ke tahun, kata Robert, karena pihaknya menganggap kondisi perekonomian saat ini dianggap sudah cukup baik. Tahun lalu sendiri, kupon untuk ORI 012 ditetapkan sebesar 9%.
.
"Dibandingkan tahun lalu lebih rendah. Ini seiring dengan semakin baiknya pondasi ekonomi, kemudian tingkat inflasi yang lebih rendah yang tahun ini diperkirakan 3,5%. Dengan perkiraan itu, secara riil interest rate masih tinggi, dan masih yang lebih tinggi dibanding banyak negara," jelas Robert.

Secara khusus untuk ORI Seri 013 yang baru saja dirilis, pihaknya menargetkan penerimaan indikatif sebesar Rp 20 triliun. Namun besaran target penjualan tersebut masih bisa diperbesar lagi jika peminatnya cukup banyak.

"Target indikatif dari ORI 013 kita tetapkan sebesar Rp 20 triliun. Maksimum pemesanannya kita batasi Rp 3 miliar dengan kelipatan pembelian Rp 5 juta. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulannya. Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 15 November 2016," pungkas Robert.

Sumber: Detik
Tags: