e-Commerce RI Banyak Dilirik Investor Asing, Potensinya US$ 1 Miliar Unknown Kamis, 15 September 2016


Jakarta - Investasi di Indonesia saat ini tidak lagi terbatas pada sektor industri yang konvensional saja. Sektor ekonomi kreatif di Indonesia juga tengah dilirik investor asing untuk dikembangkan.

Beberapa di antaranya adalah industri perfilman di tanah air, juga investasi e-commerce yang belakangan ini kian masif pertumbuhannya di Indonesia.

"Industri perfilman mereka mau masuk. Mereka lihat ada potensinya, mulai dari distribusi sampai ke bioskopnya, jadi ekonomi kreatif lah. Lalu, investasi e-commerce yang masuk ke Indonesia juga oke. Gojek saja dapat US$ 557 juta dari Amerika Serikat (AS), itu sudah masuk. Kelihatannya minat ke industri kreatif dan e-commerce besar," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Roeslani dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Tahun lalu, sektor e-commerce paling banyak dilirik oleh investor asing dengan nilai investasi mencapai US$ 800 juta. Di tahun ini, investasi e-commerce terutama di Gojek berdasarkan catatan Kadin sudah mencapai US$ 557 juta dan diprediksi hingga akhir 2016 bisa mencapai di atas US$ 1 miliar.

"Sekarang paling banyak e-commerce. Tahun lalu investasi e-commerce US$ 800 juta. Saya belum dapat data sekarang, tapi dari Gojek saja US$ 557 juta. Potensinya bisa sampai US$ 1 miliar tahun ini," jelas Rosan.

Namun, investasi asing di sektor industri lainnya juga diperkirakan tidak akan berkurang banyak. Investor asing masih tetap akan menanamkan modalnya untuk mengembangkan sektor industri yang sudah lama berkembang dengan tambahan investasi di e-commerce.

"Yang tradisional tetap ada dan itu bisa berjalan. Cuma sekarang ditambah e-commerce saja jadi bisa meningkat," tutup Rosan.

Sumber: Detik
Tags: