RI Tuan Rumah WIEF, Kemenkeu: Pengusaha Lokal dan Global akan Bertemu Unknown Jumat, 29 Juli 2016


Jakarta -Indonesia akan menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan World Economic Islamic Forum (WEIF) yang ke-12. WIEF akan menjadi momen pertemuan antara pengusaha dengan investor, dan ini menjadi misi yang dibawa pemerintah.

"Misi khususnya selain mempromosikan Indonesia. Bisa membawa banyak sekali pengusaha dunia, UMKM dan akan dipertemukan dengan pengusaha dunia. Orang Indonesia bisa belajar, berinteraksi. Ini adalah kesempatan bagus, bisa terjalin networking," kata Staf Ahli Kementerian Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Andin Hadiyanto, di kantornya, Jl Wahidin, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).

Acara ini bertemakan Descentralizing Growth, Empowering Future Business. WIEF akan dihadiri oleh 7 kepala negara dan 11 pejabat tinggi negara sahabat. Para pejabat tinggi negara tersebut juga akan mengikuti serangkaian acara peninjauan ke pameran usaha kecil dan menengah, pertemuan bilateral, dan jamuan makan malam.

Sebanyak 50 stand pameran dari beragam UMKM, institusi keuangan, e-market place, industri fashion, media partner, dan pavilion negara akan dihadirkan. Sebanyak 2.700 peserta akan hadir dalam acara ini, di mana 1.000 di antaranya berasal dari luar negeri.

Selain pimpinan pemerintahan, ada juga pelaku usaha, tenaga ahli, profesional, dan manager perusahaan untuk membahas peluang bagi kemitraan bisnis di dunia Muslim. Melalui program Complimentary Program, pengusaha bisa dipertemukan dengan investor produk ekuitas, UMKM, dan para pemilik ide kreatif.

"Dengan pertemuan antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha global, jika ada pengusaha luar negeri yang datang dan bertemu dengan pengusaha atau UMKM di pameran yang ada di acara ini siapa tahu bisa saling berkolaborasi," kata Andin.

Selain itu, Indonesia juga membawa misi potensi lain seperti makanan, industri, fashion, makanan halal, dll. Dia optimis pertemuan ini akan mempromosikan beberapa sektor penggerak ekonomi.

"Misalnya halal tourism di Lombok akan di jelaskan dengan programnya bagus, kalau turisnya berminat dia akan investasi di sana. Ini kan kesempatan kita mempromosikan industri kreatif kita siapa tahu ada investor dari luar yang mau kolaborasi, dan kita juga bisa ekspor ke sana," kata Andin.

Acara ini akan digelar pada tanggal 2-4 Agustus di JCC, Jakarta Selatan. Acara ini akan dihadiri oleh 7 kepala negara, yakni Presiden RI Jokowi, PM Malaysia Dato Sri Najib Tun Abdul Razak, Presiden Republic Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Republik Guinea Alpha Conde, PM Sri Lanka Ranil Shriyan Wickremenshinghe, Wakil PM dan Mendag Kerajaan Yordania Jawad Al Anani, dan Presiden Bank Pembangunan Islam Ahmad Mohamed Ali. Serta 11 pejabat tinggi negara lainnya.

Sumber: Detik
Tags: