![]() |
XL Axiata Tbk (EXCL) |
Memasuki bulan Juni ini, dua agen pemeringkat meng upgrade dan memberikan outlook positif untuk beberapa emiten. Diantaranya adalah Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) yang oleh Pefindo di upgrade satu notch menjadi idA/Stabil. Upgrade tersebut dikarenakan membaiknya leverage dan arus kas perusahaan pasca divestasi bisnis perkebunan. Bisnis perkebunan memberi kontribusi utang 30% dari total utang perusahaan di 2015 sedangkan EBITDA bisnis tersebut tergolong rendah. Rating AISA saat ini masih dibatasi oleh struktur modal yang moderat, eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku dan kompetisi yang ketat.
Sedangkan dari pemeringkat global, Moody’s pekan ini meng upgrade outlook dua perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu XL Axiata Tbk (EXCL) dan Indosat Ooredo Tbk (ISAT) menjadi positif dari sebelumnya stable dan rating kedua perusahaan tersebut diafirmasi pada level Ba1 untuk kategori corporate family rating. Bagi XL Axiata, dinaikkannya outlook menjadi positif dikarenakan aksi korporasi yang akan menurunkan leverage perusahaan dimana XL Axiata akan menjual 2.500 tower senilai Rp 3,57 triliun kepada Protelindo untuk membayar utang. Adapun untuk ISAT sendiri, dinaikkannya outlook menjadi positif karena perbaikan operasional dan profil finansial perusahaan dimana pendapatan ISAT selama empat kuartal tumbuh 11%-13%, diatas industri yang hanya 9%.
Leverage ISAT juga berhasil diturunkan menjadi 2,3x per Maret 2016, dari sebelumnya 2,5x pada akhir 2015. Sebagai tambahan, Pefindo pekan ini memberikan rating idA+/Stable untuk Asuransi Central Asia (ACAA) yang merupakan anak usaha Salim Group yang bergerak di bidang asuransi. Pefindo juga memberikan rating idAA-/Stable untuk Pupuk Sriwidjaya Palembang (PPSR) yang merefleksikan dukungan tinggi dari pemerintah mengingat pentingnya industri pupuk bagi Indonesia.
Sedangkan dari pemeringkat global, Moody’s pekan ini meng upgrade outlook dua perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu XL Axiata Tbk (EXCL) dan Indosat Ooredo Tbk (ISAT) menjadi positif dari sebelumnya stable dan rating kedua perusahaan tersebut diafirmasi pada level Ba1 untuk kategori corporate family rating. Bagi XL Axiata, dinaikkannya outlook menjadi positif dikarenakan aksi korporasi yang akan menurunkan leverage perusahaan dimana XL Axiata akan menjual 2.500 tower senilai Rp 3,57 triliun kepada Protelindo untuk membayar utang. Adapun untuk ISAT sendiri, dinaikkannya outlook menjadi positif karena perbaikan operasional dan profil finansial perusahaan dimana pendapatan ISAT selama empat kuartal tumbuh 11%-13%, diatas industri yang hanya 9%.
Leverage ISAT juga berhasil diturunkan menjadi 2,3x per Maret 2016, dari sebelumnya 2,5x pada akhir 2015. Sebagai tambahan, Pefindo pekan ini memberikan rating idA+/Stable untuk Asuransi Central Asia (ACAA) yang merupakan anak usaha Salim Group yang bergerak di bidang asuransi. Pefindo juga memberikan rating idAA-/Stable untuk Pupuk Sriwidjaya Palembang (PPSR) yang merefleksikan dukungan tinggi dari pemerintah mengingat pentingnya industri pupuk bagi Indonesia.
Fixed Income Research
PT. RHB Securities Indonesia