Jokowi Diminta Segera Turunkan Suku Bunga Jadi Single Digit Unknown Rabu, 06 April 2016
Jakarta -Negara-negara maju sudah mulai menerapkan suku bunga negatif, seperti Jepang. Bank sentral Jepang, Bank of Japan belum lama ini telah resmi menerapkan suku bunga negatif. Hal itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tengah lesu.
Tak hanya Jepang, Denmark, Swedia juga menerapkan kebijakan suku bunga negatif atau suku bunga kurang dari 0 persen dalam rangka memberikan stimulus pada perekonomian mereka.
Plt Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, mengingatkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera bertindak cepat dengan menurunkan suku bunga (imbal hasil) dalam negeri menjadi single digit. Jika tidak, maka uang akan terus mengalir ke Indonesia sehingga terjadi over liquid.
"Kan dunia lagi tren suku bunga (imbal hasil) negatif. Kalau Jokowi nggak cepat-cepat single digit-nya, ini akan kejadian, jadi dalam sistem keuangan itu kering itu sakit, kelelep juga meningggal jadi sebenarnya single digit itu buru-buruan," ujar Plt Direktur BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Dengan kondisi over liquid, perbankan dalam negeri akan kebanyakan uang. Dampaknya, perbankan terpaksa mengucurkan kredit, bahkan kepada sektor yang tidak feasible sekalipun.
"Nanti bank itu akan kebanyakan uang, feasible atau nggak feasible itu bisa dikasih saja (kredit). Jadi kaya bom waktu jadi nanti ada over pembiayaan. Nah nanti ke mana mana bisa over heating macam macam dan juga risiko pembiayaan di periode berikutnya," ungkap Imam.
Menurutnya salah satu cara menghadapi fenomena ini adalah dengan mengebut pembangunan infrastruktur. Dana yang dikumpulkan perbankan bisa langsung disalurkan.
"Makanya infrastruktur harus dikebut. Karena kalau nggak, nanti over liquidity, bisa saja saham tiba-tiba naik dan banyak yang borong SUN juga." jelasnya.
Sumber: Detik