Indeks Saham Masih Berpeluang Menguat, Ini Pendorongnya Unknown Rabu, 20 April 2016
Jakarta - Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat dalam rentang terbatas di perdagangan Rabu, 20 April 2016. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 4.870 dan resisten di 4.910 cenderung positif.
"Pasar digerakkan dengan rilis laba 1Q16 sejumlah emiten yang keluar menjelang akhir April," kata David dalam keterangan tertulis Rabu, 20 April 2016. Bank Indonesia pada pertemuan pekan ini diperkirakan akan tetap menahan BI Rate di 6,75 persen turut menopang sentimen positif pasar.
Menurut David, saham pertambangan dan energi berpeluang melanjutkan tren bullish. Penguatan rupiah atas dolar Amerika turut menopang sentimen positif atas saham sektor properti dan konsumsi.
Perdagangan saham kemarin berlangsung bervariasi. IHSG bergerak dalam rentang terbatas berhasil tutup menguat 0,34 persen atau 16,396 poin di 4.881,930. Ini merupakan posisi penutupan tertinggi IHSG sejak perdagangan 22 Maret 2016.
Saham sektoral yang menopang penguatan adalah saham Telkom, Astra, dan sejumlah saham sektor properti dan jasa konstruksi. Pemodal asing kembali mencatatkan pembelian bersih Rp 152,68 miliar.
Dari eksternal, sentimen positif ditopang rendahnya risiko pasar global setelah harga minyak mentah kembali rebound. Indeks The MSCI Emerging Market kemarin menguat 1,1 persen di 852,73.
Sedangkan dari domestik, pasar digerakkan dengan sejumlah isu individual dan sektoral positif. Terutama, terkait dengan rilis kinerja 1Q16 dan kebijakan di sektor properti yang mengizinkan pembelian unit properti oleh warga asing yang memiliki izin tinggal di Indonesia.
Bursa global tadi malam melanjutkan tren bullish menyusul kenaikan harga minyak mentah. Harga minyak mentah tadi malam menguat 3,27 persen di US$41,08 setelah ada aksi pemogokan pekerja di Kuwait. Aksi tersebut menyebabkan produksi terpangkas hingga 1,3 juta per hari.
Kenaikan harga minyak mentah dan sejumlah komoditas logam telah mendorong penguatan saham tambang. Di kawasan Euro, indeks Eurostoxx menguat 1,6 persen di 3.112,99. Data ekonomi seperti sentimen konsumen di Jerman yang naik ke 11,2 di atas ekspektasi 8,2 turut menopang penguatan pasar saham di kawasan tersebut.
Sedangkan di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,3 persen di 18.053,60 dan 2.100,80. Selain sentimen penguatan harga minyak mentah, pasar turut digerakkan dengan sejumlah rilis laba 1Q16 sejumlah emiten yang bervariasi.
Sumber: Tempo
