Kecemasan akan China masih selimuti market Asia Unknown Jumat, 08 Januari 2016


Tenaga bursa Asia belum pulih di akhir pekan (8/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2%. Bursa Asia menuju penurunan pekan terburuk sejak September 2011.
Sementara, indeks Topix Jepang turun 0,6%. Indeks acuan Negeri Sakura ini sudah melorot selama lima hari berturut-turut. Adapun indeks Kospi Korea Selatan turun 0,8% di Seoul, menuju level terendahnya dalam empat bulan terakhir.
Aksi jual juga terjadi pada indeks S&P/ASX 200 sebesar 1,4% dalam sepuluh menit transaksi perdagangan dibuka. Sedangkan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru tergerus 1,3%.
Investor di kawasan regional masih mencemaskan mengenai kondisi ekonomi China yang dapat memicu krisis global.
Sekadar informasi, sepanjang pekan ini hingga Kamis (7/1), jumlah dana yang hengkang dari pasar saham global mencapai US$ 2 triliun. Kecemasan investor terfokus pada China.
Maklum saja, bursa China sudah dua kali dihentikan pada minggu ini dengan mengaktifkan sistem circuit breakers di mana indeks acuan mereka melorot melampaui 7%.
"Tidak banyak stabilitas dalam manajemen kebijakan di China. Mereka memberlakukan kebijakan dan mempengaruhi kondisi global. Hal ini juga memicu volatilitas market karena investor dan market tidak menyukai ketidakpastian," jelas Matthew Sherwood, head of investment strategy Perpetual Ltd di Sydney.

Sumber: Kontan
Tags: