MIKA, satu tahun tambah satu rumah sakit Unknown Senin, 26 Oktober 2015


PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) bersiap menghadapi persaingan bisnis rumah sakit.

Pengelola Rumah Sakit Mitra Keluarga ini memiliki agenda ekspansi untuk lima tahun kedepan.

Joyce Vidyayanti, Direktur MIKA, mengatakan, pihaknya menargetkan memiliki 18 rumah sakit hingga tahun  2019 mendatang.

"Setidaknya, dalam satu tahun minimal ada satu rumah sakit yang dibuka," kata Joyce, kepada KONTAN, Jumat (23/10).

Manajemen MIKA baru saja membuka rumah sakit di bilangan Kalideres, Jakarta.

Hingga tutup tahun, MIKA tidak akan membuka lagi rumah sakit baru.

Tapi, manajemen telah menyiapkan satu lahan lagi di sekitar Jabodetabek untuk pembukaan rumah sakit baru tahun depan.

MIKA serius menggarap bisnis rumah sakit.

Bahkan, MIKA digadang-gadang bakal menjadi pesaing utama Rumah Sakit Siloam yang dikelola PT Siloam International Hospital Tbk (SILO).

Terkait persaingan, manajemen telah menentukan konsep tersendiri.

Sedikit gambaran, SILO dimiliki oleh Lippo Group.

Banyak rumah sakit SILO yang terletak dan terintegrasi dengan kawasan properti milik grup.

Nah, MIKA akan menggencarkan konsep yang hampir mirip.

Bedanya, Mitra Keluarga bakal memaksimalkan permintaan dari lokasi dimana rumah sakit MIKA berada.
"Jadi, kami akan berupaya jadi yang terbaik di komunitas itu," tandas Joyce.

Misalnya, Mitra Keluarga Kalideres yang baru saja dibuka.

Manajemen bakal memaksimalkan serapan pasar dari regional Kalideres.

Caranya, bisa dengan memaksimalkan pelayanan.

Kebersihan rumah sakit harus menjadi yang terbaik dibanding rumah sakit lain yang ada di bilangan Kalideres.

Penanganan yang tepat dan terjamin kualitasnya juga penting dilakukan.

Rumah sakit jantung

Biasanya, rumah sakit memiliki spesialisasi sendiri-sendiri.

Ada yang terbiasa menangani pasien penderita penyakit jantung, kanker, dan sebagainya.

Nah, arahnya, Mitra Keluarga akan menjadi rumah sakit yang terspesialisasi untuk penyakit jantung.

Memang, penyakit ini sekarang sudah menjadi penyakit yang boleh dibilang lumrah.

Banyak orang menderita penyakit jantung, bahkan di usia muda.

"Ini juga karena masalah gaya hidup mungkin, ya," tambah Joyce.

Bukan berarti MIKA akan meninggalkan layanan spesialis lain.

Mitra Keluarga tetap memberikan pelayanan penanganan penyakit lain yang butuh dokter spesialis lengkap dengan peralatannya.

Saat ini MIKA masih memaksimalkan penetrasi pasarnya di kawasan Jabodetabek.

Ada satu rumah sakit di luar Jabodetabek, tapi hanya di Surabaya, Jawa Timur.

Joyce bilang, hal ini ada kaitannya dengan ketersediaan dokter di Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri, ketersediaan dokter di Indonesia, khususnya dokter spesialis, masih sangat kurang.
Kalaupun ada, jumlahnya hanya terfokus di kawasan Jabodetabek.

"Jadi, mau enggak mau kami masih banyak memfokuskan pengembangan di wilayah itu. Soalnya, kami juga harus menyesuaikan jumlah dokter tersentralisasi dimana juga," jelas Joyce.

Dengan rumah sakit baru di Kalideres, MIKA telah memiliki 12 rumah sakit.

Saat ini, Mitra Keluarga mempunyai 1.750 tempat tidur.

MIKA menargetkan, jumlah tempat tidurnya akan melonjak 94,28% jadi 3.400 tempat tidur pada tahun 2019.

Sayang, manajemen masih merahasiakan target pendapatan dan pangsa pasar saat rencana seluruh pembangunan rumah sakitnya terealisasi pada 2019 nanti.

Catatan saja, semester I-2015, MIKA memperoleh pendapatan Rp 1,1 triliun, naik 10% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih MIKA tercatat Rp 309,74 miliar, naik 15% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 267,93 miliar.

Sumber: Kontan
Tags: