Kepada Obama, Jokowi Sampaikan Keinginan Bergabung Trans Pacific Partnership Unknown Selasa, 27 Oktober 2015

 

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama di Gedung Putih, AS, Senin (26/10/2015) waktu setempat, menghasilkan beberapa komitmen kerja sama.

Salah satunya adalah pernyataan resmi Jokowi soal niat Indonesia bergabung pada Trans-pacific Partnership (TPP).

Seperti dikutip dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Jokowi menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka, di mana Indonesia memiliki penduduk 250 juta penduduk.

"Dengan jumlah penduduk 250 juta, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia bermaksud untuk bergabung dalam Trans Pacific Partnership [TPP]," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama di Camera Spray, Gedung Putih, Senin.

Sudah sejak lama Indonesia menunjukkan sinyal bergabung pada kerja sama bidang ekonomi di wilayah Pasifik itu.

Dengan bergabung pada TPP, Indonesia akan memiliki peluang mengembangkan pasar ke negara-negara maju yang tergabung di dalamnya.

Sejumlah keuntungan didapat seperti tarif yang rendah. Namun, di sisi lain, Indonesia juga harus mengikuti aturan main yang ditetapkan TPP termasuk tarif murah hingga tidak mengistimewakan badan usaha milik negara (BUMN).

TPP saat ini diikuti oleh 12 negara, yakni Brunei, Chili, Selandia Baru, Singapura, Amerika Serikat, Australia, Brunei, Chili, Kanada, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.
Sementara itu, Presiden Barrack Obama mengakui bahwa kemitraan Amerika Serikat dan Indonesia bukan hanya penting bagi AS, tapi juga dunia.

Mengingat Indonesia memiliki penduduk Islam yang terbesar di dunia dan memainkan peran penting di Asia Tenggara.

"Dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia dan memiliki toleransi dan sikap moderat," ujarnya.
Kunjungan Presiden Joko Widodo diakui Obama sebagai peluang yang lebih baik untuk mengingatkan tentang hubungan yang kuat antara dua negara demokrasi yang terbesar di dunia.

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan merupakan negara demokratis terbesar ketiga di dunia. Islam Indonesia adalah Islam yang moderat, modern dan toleran.

"Kami yakin Islam di Indonesia mampu berperan dalam mengawal demokrasi dan pluralisme dan menentang radikalisme dan terorisme," ujar Presiden.

Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan dua kepala negara itu adalah kerja sama digital, perubahan iklim, kesehatan untuk pencegahan wabah penyakit, pemerintah yang terbuka dan transparan, pemberantasan korupsi yang merupakan kepentingan bersama dan global, dan keamanan.

Di bidang kerja sama keamanan, Obama menyampaikan pentingnya peningkatan organisasi dan pentingnya Asia Timur.

"Pertahankan aturan main di Asia Tenggara," ucap Obama.

Sumber: Kompas
Tags: