Emiten ambil ancang-ancang ekspansi tahun 2016 Unknown Jumat, 30 Oktober 2015
Lesunya kondisi ekonomi dan bisnis tahun ini tak menyurutkan niat ekspansi emiten di tahun depan. Lirik saja, beberapa emiten menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) lebih besar ketimbang tahun ini.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menganggarkan capex di atas Rp 10 triliun tahun depan. JSMR akan menggunakan kas internal dan dana eksternal. "Komposisi kas internal masih akan mendominasi," kata Reynaldi Hermansjah, Direktur Keuangan JSMR, Selasa (27/10).
Capex tahun depan meningkat dua kali lipat ketimbang tahun ini sekitar Rp 5 triliun. JSMR akan menggunakan capex untuk investasi pada 13 ruas jalan tol sepanjang 460 kilometer (km) yang sudah diakuisisi.
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tak mau kalah, siap menganggarkan belanja modal sekitar Rp 2 triliun tahun depan. Capex ini naik ketimbang belanja modal tahun 2015 sebesar Rp 750 miliar.
SMBR akan menggunakan dana belanja modal untuk pembiayaan berkelanjutan pembangunan pabrik Baturaja II. SMBR menargetkan pembangunan pabrik rampung tahun 2017. "Tahun depan mesin dan peralatan pabrik akan datang dari luar negeri," ujar Zulkifli Subri, Sekretaris Perusahaan SMBR, kepada KONTAN, Kamis (29/10).
Jika pabrik ini beroperasi, kapasitas produksi semen SMBR akan bertambah 1,85 juta ton per tahun. Itu artinya, sampai tahun 2017 nanti, total kapasitas produksi SMBR bisa mencapai 3,85 juta ton per tahun.
PT Sentul City Tbk (BKSL) tak mau ketinggalan. Emiten properti ini menganggarkan capex hingga Rp 1,4 triliun untuk mengembangkan bisnisnya di tahun depan. Capex ini meningkat tajam dibandingkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 900 miliar.
Direktur Keuangan BKSL, Widi Widananto mengatakan, peningkatan ini terjadi lantaran pihaknya akan membangun Aeon Mall. BKSL menyiapkan belanja modal untuk investasi pembangunan mall, pembangunan infrastruktur dan pengembangan kluster-kluster baru.
BKSL telah menggenggam dana sekitar Rp 500 miliar untuk belanja modal. Sebagian besar berasal dari uang muka sewa Aeon Mall. Menahan diri Tak semua emiten siap mengguyur dana besar tahun depan.
Dua emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) lebih suka menahan diri. ISAT menganggarkan capex antara Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun. Belanja modal ISAT tahun depan lebih mini jika dibandingkan tahun ini yang sekitar Rp 8 triliun hingga Rp 9 triliun.
ISAT akan memakai belanja modal untuk ekspansi modernisasi jaringan khususnya 4G LTE. EXCL belum terang-terangan mematok belanja modal tahun depan. Tahun ini XL menganggarkan capex Rp 7 triliun. Yang pasti, EXCL akan mengandalkan kocek sendiri untuk belanja modal.
"Lihat saja EBITDA kami berapa, masih cukup dan cashflow saja Rp 3,6 triliun," kata Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin, Direktur Keuangan EXCL, kemarin.
Adlan melanjutkan, investasi EXCL untuk modernisasi jaringan ke tahap 4G LTE tidak besar. Untuk modernisasi jaringan ke 4G LTE, perseroan bisa menggunakan tower yang ada. Per Juni lalu, EXCL memiliki kas sekitar Rp 5,5 triliun.
Sumber: Kontan