Harga komoditas masih sulit bangkit Unknown Senin, 14 September 2015
Kisruh yang berlangsung di Amplats, Afrika Selatan, dan ekspektasi membaiknya ekonomi Tiongkok mampu menopang harga platinum dan paladium. Meski demikian, sejumlah sentimen negatif juga masih membayangi kedua komoditas tersebut. Dus, analis memprediksi hingga akhir tahun ini harga platinum dan paladium bakal bergerak konsolidasi.
Mengutip Bloomberg, Jumat (11/9), harga platinum kontrak pengiriman Oktober 2015 di bursa New York Merchantile Exchange turun jadi US$ 964.90 per ons troi, atau turun 1,66% dalam sehari dan turun 2,77% dalam sepekan. Sedang harga paladium kontrak pengiriman Desember 2015 0,16% dari harga sehari sebelumnya jadi US$ 591 per ons troi. Tapi dalam sepekan harga komoditas ini naik 2,40%.
Ibrahim, Direktur Ekuilibrium Komoditi Berjangka, menjelaskan, aksi protes di Afrika Selatan memang mengganggu produksi produsen terbesar platinum dan paladium, Anglo American Platinum Ltd. Stok pun berkurang. Menurut laporan persediaan di Commodity Exchange, pada akhir Agustus 2015 stok platinum 125.588 ton dan stok paladium di 113.919 ton. Stok kedua komoditas ini di bawah rata-rata stok 30 hari.
"Harga juga terangkat karena ada harapan permintaan China segera pulih," papar Ibrahim. Harapan ini datang setelah Kementerian Keuangan China menyatakan pemerintah siap menggelontorkan stimulus fiskal senilai CNY 70 miliar untuk menggenjot infrastruktur di kuartal III-2015.
Seperti diketahui, platinum dan paladium merupakan komoditas bahan baku pembangunan infrastruktur. "Tentu akan ada permintaan dari China memasuki kuartal empat mendatang," ujar Ibrahim.
Apalagi permintaan platinum juga tengah meningkat 0,7% menjadi 2,04 juta ons troi di kuartal II-2015. Salah satu pemicunya adalah permintaan otomotif Eropa yang pulih. Peluang di akhir tahun Ironisnya, harga kedua komoditas tertahan beberapa sentimen negatif. Juan-Pierre Terblanche, juru bicara pusat statistik di Afrika Selatan, menyebut produksi tambang platinum dan paladium pada Juli 2015 naik 1,1% dibandingkan Juni 2015, atau melompat 5,6% dibandingkan realisasi tahun 2014.
Indeks harga produsen China Agustus 2015 juga buruk, yakni turun 5,9%, lebih buruk dari prediksi yang turun 5,6%. Data ini jadi cerminan produksi di China yang belum pulih. Plus, pertemuan FOMC sudah makin dekat, sehingga pelaku pasar wait and see. Ibrahim menilai, peluang bunga The Fed naik semakin kecil.
Artinya, jika bunga The Fed tidak naik pada 2015, komoditas bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menguat. "Dengan asumsi tersebut, harga platinum bisa US$ 1.200 per ons troi dan paladium US$ 800 per ons troi," prediksi Ibrahim.
Sedangkan analis Central Capital Futures Wahyu Tri Wibowo memaparkan, secara umum harga kedua komoditas tersebut masih rentan koreksi, "Hanya saja kejenuhan pasar terhadap The Fed bisa dimanfaatkan komoditas sebagai momentum untuk rebound," kata Wahyu.
Menurut dia, harga di akhir tahun tidak jauh berbeda dengan harga saat ini. "Platinum akhir 2015 bisa kembali ke level US$ 1.000 per ons troi sedangkan paladium US$ 600 per ons troi," prediksi Wahyu. Lalu sepekan ke depan, prediksi Wahyu, harga platinum US$ 945-US$ 1.038 per ons troi dan paladium US$ 567-US$ 603,50 per ons troi.
Sumber
Tags: saham online, investasi saham, trading saham online, trading saham indonesia, broker saham indonesia, broker saham online indonesia