Arthakencana memborong saham AKRA Rp 130 miliar Unknown Jumat, 11 September 2015
Pemegang saham mayoritas PT AKR Corporindo Tbk (AKR), PT Arthakencana Rayatama kembali menambah kepemilikan saham di AKRA. Pengendali emiten distributor bahan bakar minyak (BBM) ini membeli 22,55 juta saham AKRA atau 0,57% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Pembelian saham oleh Arthakencana Rayatama ini dilakukan pada 4 September hingga 8 September 2015 lalu. Harga pembelian rata-rata saham AKRA ini Rp 5.774,5 per saham. Secara total, Arthakencana menggelontorkan dana hingga Rp 130,2 miliar untuk pembelian saham tersebut.
"Sebagai pemegang saham mayoritas, Arthakencana memang harus menjaga kepemilikan sahamnya di atas 59%-60%," ujar Suresh Vembu, Direktur AKR Corporindo kepada KONTAN, Kamis (10/9).
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Arthakencana atas saham AKRA meningkat dari 58,73% menjadi 59,31%. Sebelumnya, pada periode akhir Agustus, Arthakencana juga membeli saham AKRA senilai Rp 28 miliar. Saat ini, sejumlah direktur AKRA juga memiliki saham AKRA dengan kepemilikan di bawah 1%. Sementara masyarakat menguasai 41,27% saham AKRA.
Sampai dengan akhir semester pertama lalu, AKRA mencetak pendapatan Rp 10,27 triliun. Pendapatan ini turun sekitar 4,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 11,26 triliun. Melorotnya penjualan disebabkan harga minyak yang turun hingga 40% dari tahun lalu.
Meski pendapatan turun, laba bersih AKRA per akhir Juni naik 60,9% menjadi Rp 605 miliar dibandingkan akhir semester pertama tahun lalu yang hanya Rp 364 miliar. Suresh mengatakan, penurunan harga minyak masih membayangi kinerja AKRA saat ini.
Makanya, AKRA akan fokus mengembangkan bisnis lain yang juga memberikan margin tinggi. Salah satunya adalah bisnis lahan industri. Untuk mendorong bisnis lahan industri ini, AKRA berencana membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 300 megawatt (MW).
Nilai investasi proyek ini ditaksir mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22 triliun. Proyek PLTU ini menjadi bagian dari proyek Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE). Nantinya, AKRA akan memiliki 45% saham di proyek PLTU tersebut. Sebesar 30% saham lain akan digenggam oleh PT Pelindo III yang memang menjadi partner AKRA dalam menggarap JIIPE. Suresh bilang, saat ini pihaknya masih melakukan studi. "Ini masih pre-feasibility stage," imbuh Suresh.
Saham AKRA ditutup turun 0,43% ke level Rp 5.775 pada perdagangan Kamis (10/9). Meski kemarin turun, harga saham AKRA masih melesat 40,17% jika dibandingkan akhir tahun lalu, yang baru di Rp 4.120 per saham.
Sumber
Tags: saham online, investasi saham, trading saham online, trading saham indonesia, broker saham indonesia, broker saham online indonesia