Dua isu yang mempengaruhi langkah rupiah Unknown Kamis, 13 Agustus 2015
Mata uang garuda terperosok cukup dalam. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akibat oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Di pasar spot, Rabu (12/7), rupiah turun 1,41% ke 13.799,9 dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia anjlok 1,6% ke 13.758. Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, dari eksternal, rupiah tertekan devaluasi yuan. "Kebijakan People's Bank of China ini menandakan, China sangat khawatir dengan kondisi ekonomi mereka," ujar Rully.
Kebijakan yang cukup drastis itu akhirnya menjadi sinyal perang nilai tukar mata uang di berbagai negara terutama Asia dengan dollar AS.
Dari dalam negeri, Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan, pelaku pasar kemarin menunggu reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo "Setelah pengumuman reshuffle, pelemahan agak berhenti," ujar Rully.
Ia menilai, reshuffle kabinet yang sudah ditunggu-tunggu pasar akan menjadi sentimen positif bagi rupiah. Namun menurut Nizar, efek reshuffle perlu dibuktikan dengan kinerja menteri baru. Nizar memperkirakan, BI akan melakukan intervensi jika rupiah turun lebih jauh lagi.
Hari ini, Rully menduga, rupiah akan menguat di 13.685-Rp 13.815. Prediksi Nizar, rupiah kembali melemah di 13.750-13.900.
Sumber
Tags: saham online, investasi saham, trading saham online, trading saham indonesia, broker saham indonesia, broker saham online indonesia