Menteri Ini Mendapat Royalti Rp100 Miliar Per Tahun dari Racun Tikus Unknown Selasa, 07 Juli 2015

menteri amran

Menteri Pertanian yang juga pendiri Grup Tiran dikenal sebagai penemu racun hama tikus. Tiran juga menentukan arah hidup Amran Sulaiman sebagai seorang pengusaha. Nama Tiran diambil dari singkatan "Tikus Mati Diracun Amran".

Ia menceritakan awal mula menciptakan racun hama tikus yang saat ini beliau menerima royalti dari hasil penemuannya rata-rata Rp100 miliar per tahun. "Awal kisahnya terjadi serangan tikus di Indonesia termasuk di Sulawesi pada 1992. Waktu saya berpikir bagaimana menciptakan bom untuk tikus berbasis fumigasi. Butuh 13 tahun baru tembus (paten). Itu waktu masih kuliah," kata Amran, dikutip dari CNNIndonesia.

"Saya berpikir, apa ya yang bisa meracuni tikus dari hidungnya, yang bisa asap monoksida, ini semacam bom tikus," kata Amran.

Ia punya prinsip, apa pun yang telah dikendaki oleh Tuhan, maka sesuatu yang awalnya tak berharga pun bisa menghasilkan uang. Amran mengaku, menciptakan formula racun secara otodidak, dengan semangat untuk membantu petani yang terkena serangan hama tikus.

"Allah yang berkehendak, batu pun dijual jadi uang. Saya dapat royalti Rp 100 miliar setahun," katanya merendah.

Amran merupakan lulusan S1, S2, S3 Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar dan pernah bekerja sebagai Pegawai PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV, Dosen Universitas Hasanuddin, serta Direktur dan Founder Tiran Group. (CNNIndonesia / Image: Detik)



Tags:  saham online, investasi saham, trading saham online, trading saham indonesia
Tags: