BALI menggaet pinjaman Rp 95 miliar Unknown Senin, 18 April 2016


JAKARTA. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) mendapat pinjaman dari Bank Sinarmas senilai Rp 95 miliar. Pinjaman itu dibagi menjadi dua fasilitas, yang rencananya digunakan untuk membiayai ekspansi perseroan.
Anni Suwardi, Sekretaris Perusahaan BALI, mengatakan, fasilitas pertama senilai Rp 75 miliar. Fasilitas tersebut memiliki jangka waktu 60 bulan termasuk 12 bulan grace period.
Nah, perseroan akan menggunakan kredit ini untuk membiayai pembangunan tower mikro seluler yang akan dibangun di seluruh Indonesia, khususnya daerah Jabodetabek. Untuk mendapat fasilitas pinjaman pertama ini, perseroan menjaminkan seluruh unit tower mikro seluler.
Serta piutang usaha yang timbul dari tower yang akan dibangun perseroan dari pembiayaan tersebut. Kemudian, fasilitas kedua bernilai Rp 20 miliar. Kredit ini memiliki jangka waktu 12 bulan setelah pengikatan kredit.
"Fasilitas kedua ini bakal digunakan untuk pembelian komponen tower mikro seluler maupun jaringan fiber to the home," ujar Anni, akhir pekan lalu.
Asal tahu saja, BALI memang tengah meneruskan proyek 2.500 tiang mikro selular khususnya di wilayah DKI Jakarta. Tiang ini akan dilengkapi dengan kamera pengawas atawa CCTV. Bahkan perusahaan mengklaim sudah mendapat lisensi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 20 Februari 2015 untuk proyek tersebut.
Sebenarnya, perusahaan menargetkan membangun sebanyak kurang lebih 5.000 tiang mikro seluler. Selain di Jakarta, perseroan yang melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) di tahun 2014 lalu ini juga berupaya memperluas proyek microcell pole atau proyek menara dengan ukuran 20 meter ke seluruh kota yang berada di seluruh provinsi di Jawa dan Sumatera.
Proyek ini rencananya akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Tak sampai disitu, ekspansi perseroan kian bertambah dengan rencana memasang fiber optik di beberapa kota di Pulau Jawa dan Bali.
Sedangkan di bisnis menara telekomunikasi, pada tahun ini BALI menargetkan merealisasikan pembangunan minimal 2.000 menara. Perseroan berharap, semua menara itu bisa beroperasi tahun ini. BALI sudah menganggarkan lebih dari Rp 400 miliar untuk ekspansi itu.
BALI menargetkan, pertumbuhan pendapatan sekitar 35% hingga akhir tahun 2016. Tahun lalu, emiten ini berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 25% menjadi Rp 170 miliar. Artinya tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan Rp 229,5 miliar.
Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat meningkat tajam yakni sebesar 35,6%, dari Rp 89 miliar di tahun 2014, menjadi Rp 120 miliar pada 2015.

Sumber: Kontan
Tags: