Euforia The Fed memudar, Wall Street terkapar Unknown Jumat, 18 Desember 2015
Bursa AS anjlok. Penurunan yang terjadi pada indeks S&P 500 menghapus reli yang berlangsung selama tiga hari terakhir, Kamis (18/12).
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P menorehkan penurunan 1,5% menjadi 2.041,89. Meski demikian, sepanjang pekan ini, indeks acuan Negeri Paman Sam ini naik 3%.
Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average tergerus 1,4% menjadi 17.495,84. Adapun indeks Nasdaq Composite turun 1,4%. Volume transaksi tadi malam melibatkan sekitar 8 miliar saham, atau 9,4% di atas volume rata-rata tiga bulanan.
Saat ini, investor tidak lagi menghiraukan isu kenaikan suku bunga acuan AS. Mereka mengalihkan fokus kepada pelemahan harga komoditas dan prospek pertumbuhan ekonomi global.
Penguatan dollar akibat kebijakan terbaru The Fed memang menjadi batu sandungan bagi saham-saham berbasis energi dan bahan baku. Harga minyak dunia, contohnya, melorot di bawah level US$ 35 per barel.
Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain General Mills Inc yang turun 3,3%, Oracle Corp melorot 4,6%, dan FedEx Corp naik 2%.
"Euforia terkait the Fed sudah berlalu. Kenaikan suku bunga Te Fed tidak berarti menjadi hal positif bagi pasar saham," jelas Malcolm Polley, president and cief investment officer Stewart Capital Advisors LLC di Pennsylvania.
Dia menambahkan, tidak ada hal positif dari kenaikan suku bunga The Fed selain suku bunga AS akirnya mengakhiri era suku bunga nol.
Sumber: Kontan