China Gabung Bank Pembangunan Eropa Unknown Selasa, 15 Desember 2015
Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) pada Senin (14/12/2015) menyatakan pihaknya telah menerima China sebagai anggota, sekaligus memberikan ekonomi terbesar kedua di dunia itu rute investasi ke Eropa, Afrika dan Timur Tengah.
"Keanggotaan China dalam EBRD lebih lanjut akan secara signifikan membuka peluang investasi berkelanjutan dengan kelompok-kelompok China di wilayah-wilayah di mana EBRD bekerja," kata Presiden EBRD Suma Chakrabarti dalam sebuah pernyataan.
Didirikan pada 1991 untuk membantu negara-negara Eropa Tengah dan Timur bekas blok Soviet melakukan transisi transisi menuju ekonomi pasar, EBRD sekarang mengawasi proyek-proyek pembangunan di 36 negara, termasuk Ukraina, Mesir dan Mongolia.
Beberapa negara di mana EBRD yang berbasis di London beroperasi, termasuk apa yang China sebut "Sabuk Ekonomi Jalur Sutra" di mana Beijing sedang mengembangkan tautan perdagangan dan investasi.
"China bisa sangat berkontribusi terhadap EBRD sebagai sebuah bank transisi dengan berbagi pengalaman transisi kami sendiri," kata Gubernur Sentral China, Peoples Bank of China (PBoC), Zhou Xiaochuan.
Keanggotaan China dalam lembaga itu telah dipandang sebagai sensitif secara politik oleh beberapa, mengingat prinsip pendirian EBRD termasuk komitmen untuk "demokrasi multipartai" dan "menghormati hak asasi manusia".
Sebagian besar pemangku kepentingan di bank, dimiliki bersama oleh 64 negara anggota, Uni Eropa dan Bank Investasi Eropa, negara-negara Eropa. Akan tetapi sejumlah negara non-Eropa, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Sumber: Bisnis