.

Pemerintah Harus Dominasi Saham Freeport Indonesia Unknown Jumat, 20 November 2015


Pengamat pertambangan Simon Sembiring mengatakan pemerintah Indonesia harus bisa mendominasi kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia.

Menurut Simon, setelah berpuluh-puluh tahun Freeport hadir di Indonesia sudah saatnya pemerintah mengambil saham mayoritas di perusahaan asal Amerika Serikat itu. "Harus bisa 51 persen. Wajar jumlah segitu," kata Simon saat dihubungi pada Kamis, 19 November 2015.

Mantan Direktur Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian ESDM (2003-2008) itu berpandangan divestasi saham sebesar 30 persen masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan keberadaan Freeport di Indonesia. Simon menuturkan jika di negara lain, komposisi kepemilikan saham Freeport Mcmoran dengan anak perusahaannya bisa sama besar maka di Indonesia pun bisa. Apalagi tambang emas, tembaga, perak di Grasberg, Papua punya nilai ekonomis tinggi.

Dari data yang diolah Tempo, kepemilikan saham Freeport McMoran di anak perusahaannya di luar negeri rata-rata berada di angka 50 persen. Di Freeport Cerro Verde Mine, Peru, misalnya. Kepemilikan induk perusahaan sebesar 53,56 persen, sisanya dimiliki publik dan dua perusahaan lainnya. Begitu juga di Freeport El Abra Mine, Chile, Freeport McMoran mengantongi 51 persen dan sisanya berada di Corporacin Nacional del Cobre de Chile (CODELCO).

Simon menilai jika di luar negara anak perusahaan bisa mengantongi 40 persen, pemerintah pun bisa melakukannya. Sulitnya pemerintah mengambil mayoritas saham, menurut Simon, lantaran para pemangku kepentingan bisa diajak negosiasi oleh Freeport. Ia mencontohkan salah satu yang paling hangat ialah dugaan keterlibatan anggota dewan dalam proses negosiasi antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia.

Proses divestasi, kata dia, nantinya harus dilakukan dengan cara business to business. Simon mendesak agar perusahaan pelat merah menjadi pemain utama dalam proses divestasi. Beberapa BUMN bisa bersatu membentuk konsorsium untuk membeli saham yang ditawarkan. PT Aneka Tambang Tbk dan PT Inalum, Simon mengatakan, sudah layak dan mampu membeli saham Freeport. "Tidak sulit kok," kata dia.

Sumber: Tempo
Tags: